Ibu dalam peningkatan mutu pendidikan
Ibu dalam
peningkatan mutu sekolah
ibu...
Dengan
samar aku mendengar nafas yang ter engah-engah.
Jeritan-jeritan
hangat yang menciptakan ribuan butir keringat kelelahan.
Perjuangan
hidup dan mati kian aku rasakan.
Membuat
semakin tegangnya suasana ruangan.
Tapi
semua itu sirna ketika tangisan kecilku hadir dalam redupnya rasa yang kian
kabur.
Alhamdulillah...semua
orang berucap syukur.
Terimakasih
ibu, kau tlah hadirkan aku dalam dunia ini.
Ibu...
Bisakah
kau rasakan?
Putaran
waktu terus berjalan begitu cepat.
Aku
semakin tumbuh dengan segudang luapan cita-cita yang harus aku raih.
Kini,
tiba saatnya kau titipkan aku pada lembaga yang mampu mendidikku menjadi anak
yang lebih baik.
Dengan
harapan aku mampu mengubah paradigma anak bangsa menjadi lebih bermutu.
Karena
cita-citaku adalah menjadi seorang guru.
Ridhoilah
setiap langkahku, agar aku mudah melaluinya dengan lantunan do’amu.
Ibu...
Lihat
aku,
Kini
aku menjadi wanita dewasa yang sudah siap terjun pada kehidupan yang
sebenarnya.
Dunia
yang menginginkan kebaikan didalamnya.
Dengan
ini aku memiliki seenggok PR yang harus aku selesaikan .
Aku
takut ibu... dunia akan kecewa atas kegagalanku.
Namun,
setiap aku teringat kata bijak yang slalu kau ucapkan
Membuat
darahku berdesir naik menggerakkan otot dan pikiran dalam tubuhku.
Inilah
yang slalu kau ucapkan
“nak,
tuntutlah ilmu untuk bekalmu nanti, ibu tidak bisa memberimu apa-apa. Hanya
ilmu yang bermanfaat yang mampu menjadikan gerbang dalam kesuksesanmu.
Setelah
kita memahami makna puisi diatas, maka kita akan lebih memahami arti seorang
ibu yang menjadikan pahlawan terdekat dalam kehidupan kita di dalam keluarga.
Keluarga merupakan sekolompok kecil dari beberapa orang yang dekat dengan kita.
Terdiri dari ayah, ibu, adik, kakak, dll. Keluaarga juga merupakan lembaga
pendidikan pertama bagi anak. Sebab, ketika anak itu baru lahir kedunia, maka
dia tidak akan serta merta dititipkan pada lembaga pendidikan sekolah ataupun
masyarakat. Melainkan harus melalui proses didikan dan asuhan orang tua.
Setelah menginjak 3 tahun baru dia akan dapat dititipkan pada sekolah PAUD. Itupun
orang tua tak lekas angkat tangan dalam membimbing dan mengawasinya.
Biasanya
ibu adalah sosok yang senantiasa sabar dalam mendidik anaknya. Beliau rela
menunggu ber jam-jam untuk menemaninya menuntut ilmu. Karena belau memiliki
segudang harapan agar anaknya menjadi seorang yang menjadi lebih baik dari
dirinya (sukses). Setelah tiba dirumah, ibu slalu menanyakan PR pada anaknya,
lantas membantunya dalam mengerjakan PR tersebutdengan hati lembut dan penuh
kasih sayang. Ketika tiba waktu pembagian rapor, ibu datang dengan harapan
anaknyalah menjadi nomor satu dikelasnya. Sungguh, ibu adalah sosok pahlawan
yang bukan saja mampu merawat anaknya, tetapi berkat ibu mutu pendidikan akan
menjadi lebih baik jika semua ibu adalah seorang penyabar, ulet, gigih, cerdas
dalam menerapkan didikan pada anak-anaknya.